PAUL EKMAN INTERNATIONAL INDONESIA
  • Home
  • About Us
    • About Paul Ekman International Indonesia
    • About Hingdranata Nikolay
    • Our Trainers
    • About Dr. Paul Ekman
    • About Paul Ekman International (PEI)
  • Our Services
    • ESaC
    • ETaC
    • In-House Program
    • Coaching & Consulting
  • About 'Lie To Me'
  • About 'Inside Out'
  • News and Schedule
    • ETAC 2021
    • ESAC 2021
  • Contact Us
  • Articles
  • Fun Emotion Pooling
    • I love my life!
    • I love my job!
    • I love my family!
    • Talking about Love
    • Road Rage
    • Managing Stress
  • Online Course
  • Blog

BERANI TERTAWAKAN DIRI SENDIRI

Picture
Oleh: Hingdranata Nikolay

Ada tantangan tersendiri bagi manusia dalam berpikir kritis mengenai berbagai hal di sekitarnya. Soalnya lalu lintas listrik dan kimia di otak manusia memungkinkan emosi untuk membajak rasio.
Ini bukan hal yang buruk, karena tujuan sebenarnya adalah untuk survival manusia itu sendiri. Tapi, bisa jadi buruk kalau kita tidak bisa bedakan lagi yangmana situasi di mana sebenarnya pembajakan ini justru kontra produktif.
Hal ini perlu disadari, karena bagi beberapa orang, setiap situasi seolah masalah hidup dan mati, dan karena itu mereka bersikap terlalu emosional. Selain melumpuhkan diri sendiri dalam hal produktifitas kerja, bagi orang di sekitar, respon emosional seperti ini bisa sangat tidak mendukung hubungan yang sehat.
Struktur otak manusia memang memungkinkan emosi untuk merespon jauh lebih cepat dari rasio. Jadi saya merasa begini atau begitu, baru kemudian berpikir mengenai perasaan itu. Nah, setelah merasa, ujungnya sekarang ada dua jalur:
  1. Yang pertama, setelah merasa demikian, saya kemudian mencari-cari pembenaran perasaan saya. Saya kemudian terjebak dalam lingkaran mencari pembenaran terus terhadap perasaan saya, walau hasilnya sudah menunjukkan bahwa perasaan saya itu kontra produktif untuk saya dan hubungan saya dengan orang lain.
  2. Yang kedua, setelah merasa demikian, saya kemudian berpikir kritis untuk menguji apakah perasaan saya itu tepat - di saat yang tepat, apakah pas dengan situasinya, atau apakah saya ekspresikan dengan cara yang tepat. Terutama, karena ternyata perasaan saya tersebut dan respon pembenaran saya tersebut, membuat saya tidak produktif dan hubungan saya dengan orang lain terganggu.
Kecerdasan emosional adalah kemampuan membedakan kedua ini dalam diri sendiri. Bagi saya, ada kenikmatan tersendiri memilih jalur nomor 2, yakni rajin menguji perasaan dan persepsi diri sendiri. Terutama setelah itu menyadari dan berani mentertawakan diri sendiri.



OUR SERVICE
ESaC
ETaC
In-House Training
Coaching Service
OUR COMPANY
Paul Ekman International Indonesia
About Hingdranata Nikolay
Contact Us
LINK
Inspirasi Indonesia
NLP Indonesia
Paul Ekman International
Emotional Intelligence Academy
Picture
Copyright 2020 HINGDRANATA NIKOLAY