EPISODE PENYESALAN
Oleh: Hingdranata Nikolay
Apa tujuan penyesalan kita? Kenapa kita menyesal?
Salah satu anjuran untuk lebih cerdas emosi, adalah kesadaran atau kembali ke kesadaran, yakni mengevaluasi kembali berbagai episode penyesalan kita di masa sebelumnya. Misalnya kita pernah beberapa kali menyesal pernah meledakan amarah kita tidak dalam porsi yang wajar, atau beberapa kali kita menyakiti seseorang, atau beberapa kali kita melepas peluang, dan lain-lain.
Membawa kembali episode-episode penyesalan ini, bertujuan untuk menyadarkan kita kembali, agar kita bisa secara sadar menyusun lagi strategi perilaku. Terutama menyadarkan betapa merusaknya hal-hal yang sekarang kita sesali tersebut, untuk kita sendiri, dan orang-orang di sekitar, terutama orang-orang yang berarti dan penting untuk kita.
Bagaimana caranya mengevaluasi episode penyesalan ini?
Hati-hati, sebab selain hubungan kita dengan orang-orang di sekitar akan terluka dan seringkali tidak dapat diperbaiki lagi, kalau terlalu sering kita ulangi, rasa penyesalan pelan-pelan pudar. Dan episode penyesalan bisa berubah menjadi episode-episode kehidupan wajar yang tidak perlu disesali.
Oleh: Hingdranata Nikolay
Apa tujuan penyesalan kita? Kenapa kita menyesal?
Salah satu anjuran untuk lebih cerdas emosi, adalah kesadaran atau kembali ke kesadaran, yakni mengevaluasi kembali berbagai episode penyesalan kita di masa sebelumnya. Misalnya kita pernah beberapa kali menyesal pernah meledakan amarah kita tidak dalam porsi yang wajar, atau beberapa kali kita menyakiti seseorang, atau beberapa kali kita melepas peluang, dan lain-lain.
Membawa kembali episode-episode penyesalan ini, bertujuan untuk menyadarkan kita kembali, agar kita bisa secara sadar menyusun lagi strategi perilaku. Terutama menyadarkan betapa merusaknya hal-hal yang sekarang kita sesali tersebut, untuk kita sendiri, dan orang-orang di sekitar, terutama orang-orang yang berarti dan penting untuk kita.
Bagaimana caranya mengevaluasi episode penyesalan ini?
- Sejauh yang bisa Anda ingat, tuliskan beberapa episode penyesalan dengan jenis emosi yang sama. Misalnya menyesal pernah marah-marah, menyesal pernah menyakiti orang tertentu, menyesal pernah membuang peluang, dan lain-lain.
- Pelajari setiap episode tersebut, dan temukan pola yang mirip. Dalam istilah Dr.Paul Ekman, pola ini disebut sebagai tema. Secara umum, beberapa peristiwa mewakili tema yang sama. Misalnya, dari beberapa kali episode penyesalan, Anda temukan bahwa kesamaan temanya adalah Anda terlalu cepat berprasangka padahal kemudian terbukti salah. Atau misalnya, temanya Anda terlalu lamban merespon peluang.
- Cara lain, adalah dengan memikirkan niat positif Anda sebenarnya dengan sikap dari berbagai episode Anda saat itu. Misalnya Anda hanya ingin melindungi diri Anda, atau Anda tidak ingin diserang, Anda tidak ingin dilukai, dan lain-lain. Anda mungkin akan menemukan kesamaan niat Anda sebenarnya, misalnya bahwa Anda sebenarnya hanya tidak ingin dirugikan, atau tidak ingin dilukai, atau lainnya.
- Kesamaan tema atau niat ini, memberikan Anda sudut pandang untuk memulai perubahan. Dan ini sebenarnya mudah sekali, karena Anda sendiri tahu apa yang salah sebetulnya dalam diri Anda. Anda juga tahu efek dari respon atau sikap Anda yang Anda kemudian akan sesali. Karena itu Anda bisa tentukan sikap yang lain secara sadar, dengan format "Kali berikut saya alami lagi, saya akan......".
Hati-hati, sebab selain hubungan kita dengan orang-orang di sekitar akan terluka dan seringkali tidak dapat diperbaiki lagi, kalau terlalu sering kita ulangi, rasa penyesalan pelan-pelan pudar. Dan episode penyesalan bisa berubah menjadi episode-episode kehidupan wajar yang tidak perlu disesali.