MIKRO EKSPRESI BUKAN TANDA KEBOHONGAN
Oleh: HINGDRANATA NIKOLAY
Apakah benar ekspresi seseorang bisa mengungkap kebohongannya? Bagaimana dengan yang saat ini sudah mulai ramai terdengar dalam berbagai berita, yakni 'mikro ekspresi'? Apakah benar bahwa kebohongan seseorang sudah pasti bisa dideteksi dari 'mikro ekspresi'?
Mikro ekspresi bukan indikator sebuah kebohongan. Mikro ekspresi adalah respon emosional seseorang yang tidak diungkap dalam skala yang besar dan lama di wajah seseorang. Mikro ekspresi mengungkap situasi emosional seseorang, tapi bukan mengungkap bahwa orang tersebut bohong atau tidak.
Apabila seseorang mengatakan 'Saya suka dengan Anda', tapi 'mikro ekspresi'-menunjukkan 'kejijikan', apakah ia sedang berbohong? Para pembelajar pemula akan langsung menembak situasi ini dengan label 'bohong'. Padahal kemungkinan ekspresi jijik tersebut bisa saja merupakan baseline atau gaya bicara dengan ekspresi seperti itu. Atau juga bisa pada saat mengatakan 'Saya suka dengan Anda', ia bisa saja sedang terbayang teman Anda yang tidak ia sukai.
Apakah mungkin ia sedang berbohong kalau ekspresinya tidak sesuai ucapan? Mungkin saja. Apakah mungkin ia tidak sedang berbohong, tapi ada hal lain di pikirannya yang menyebabkan tidak sinkronnya ucapan dan ekspresinya? Mungkin juga. Karena itu butuh pengetahuan dan skil yang memadai untuk bisa mengambil kesimpulan, bukan hanya asal mengamati mikro ekspresi.
Mikro ekspresi adalah indikator emosi. Kenapa emosi tersebut muncul saat komunikasi, interview, interogasi, dan lain-lainnya, masih harus dievaluasi. Kalau Anda berkata bahwa 'mikro ekspresi' adalah indikator mutlak sebuah kebohongan, bayangkan begitu banyak orang yang akan secara naif menuduh atau dituduh berbohong.
Apakah benar ekspresi seseorang bisa mengungkap kebohongannya? Bagaimana dengan yang saat ini sudah mulai ramai terdengar dalam berbagai berita, yakni 'mikro ekspresi'? Apakah benar bahwa kebohongan seseorang sudah pasti bisa dideteksi dari 'mikro ekspresi'?
Mikro ekspresi bukan indikator sebuah kebohongan. Mikro ekspresi adalah respon emosional seseorang yang tidak diungkap dalam skala yang besar dan lama di wajah seseorang. Mikro ekspresi mengungkap situasi emosional seseorang, tapi bukan mengungkap bahwa orang tersebut bohong atau tidak.
Apabila seseorang mengatakan 'Saya suka dengan Anda', tapi 'mikro ekspresi'-menunjukkan 'kejijikan', apakah ia sedang berbohong? Para pembelajar pemula akan langsung menembak situasi ini dengan label 'bohong'. Padahal kemungkinan ekspresi jijik tersebut bisa saja merupakan baseline atau gaya bicara dengan ekspresi seperti itu. Atau juga bisa pada saat mengatakan 'Saya suka dengan Anda', ia bisa saja sedang terbayang teman Anda yang tidak ia sukai.
Apakah mungkin ia sedang berbohong kalau ekspresinya tidak sesuai ucapan? Mungkin saja. Apakah mungkin ia tidak sedang berbohong, tapi ada hal lain di pikirannya yang menyebabkan tidak sinkronnya ucapan dan ekspresinya? Mungkin juga. Karena itu butuh pengetahuan dan skil yang memadai untuk bisa mengambil kesimpulan, bukan hanya asal mengamati mikro ekspresi.
Mikro ekspresi adalah indikator emosi. Kenapa emosi tersebut muncul saat komunikasi, interview, interogasi, dan lain-lainnya, masih harus dievaluasi. Kalau Anda berkata bahwa 'mikro ekspresi' adalah indikator mutlak sebuah kebohongan, bayangkan begitu banyak orang yang akan secara naif menuduh atau dituduh berbohong.