YAKIN AKAN KEBOHONGAN
Oleh: Hingdranata Nikolay
Hati-hati sering berbohong akan beberapa hal yang Anda yakini kebenarannya, kecuali Anda memang ingin keyakinan tersebut menetap dalam diri Anda. Berbohong mengenai sebuah keyakinan terus-menerus, akan mempengaruhi sistem keyakinan Anda yang sebenarnya.
Dan ini bukan hanya mengenai membohongi orang lain. Ini juga menyangkut membohongi diri sendiri dengan berbagai keyakinan yang bisa jadi Anda sendiri tidak yakin kebenarannya.
Saat Anda berbohong mengenai suatu keyakinan, dan berusaha meyakinkan seseorang mengenai sebuah kebohongan tersebut, seluruh pikiran dan tubuh Anda akan berusaha menyatu untuk kongruensi. Di awal kebohongan, tubuh Anda mungkin akan bereaksi dan 'membocorkan' beberapa ketidakjujuran Anda. Kenapa? Karena Anda sendiri tahu bahwa itu bohong, karena itu ada sistem keyakinan Anda menolak. Orang-orang penerima pesan kebohongan Anda di awal, mungkin tidak percaya karena Anda tidak terlihat kongruen.
Karena itu, untuk berusaha membohongi orang-orang berikutnya dengan keyakinan yang sama, Anda kemudian berusaha lebih keras. Dan seperti pepatah lama, latihan membentuk kesempurnaan, perlahan-lahan, pikiran dan tubuh Anda pun terlatih untuk membentuk kongruensi terhadap keyakinan tersebut. Anda tidak hanya tampil begitu yakin saat menyampaikan kebohongan tersebut, Anda sekarang malah benar-benar yakin.
Mengulang-ulang sebuah kebohongan, bisa membuat Anda sendiri pelan tapi pasti malah yakin akan kebohongan tersebut. So, sebelum berbohong mengenai sebuah keyakinan, pikirkan dulu, apakah Anda benar-benar ingin juga yakin akan kebohongan tersebut.
Hati-hati sering berbohong akan beberapa hal yang Anda yakini kebenarannya, kecuali Anda memang ingin keyakinan tersebut menetap dalam diri Anda. Berbohong mengenai sebuah keyakinan terus-menerus, akan mempengaruhi sistem keyakinan Anda yang sebenarnya.
Dan ini bukan hanya mengenai membohongi orang lain. Ini juga menyangkut membohongi diri sendiri dengan berbagai keyakinan yang bisa jadi Anda sendiri tidak yakin kebenarannya.
Saat Anda berbohong mengenai suatu keyakinan, dan berusaha meyakinkan seseorang mengenai sebuah kebohongan tersebut, seluruh pikiran dan tubuh Anda akan berusaha menyatu untuk kongruensi. Di awal kebohongan, tubuh Anda mungkin akan bereaksi dan 'membocorkan' beberapa ketidakjujuran Anda. Kenapa? Karena Anda sendiri tahu bahwa itu bohong, karena itu ada sistem keyakinan Anda menolak. Orang-orang penerima pesan kebohongan Anda di awal, mungkin tidak percaya karena Anda tidak terlihat kongruen.
Karena itu, untuk berusaha membohongi orang-orang berikutnya dengan keyakinan yang sama, Anda kemudian berusaha lebih keras. Dan seperti pepatah lama, latihan membentuk kesempurnaan, perlahan-lahan, pikiran dan tubuh Anda pun terlatih untuk membentuk kongruensi terhadap keyakinan tersebut. Anda tidak hanya tampil begitu yakin saat menyampaikan kebohongan tersebut, Anda sekarang malah benar-benar yakin.
Mengulang-ulang sebuah kebohongan, bisa membuat Anda sendiri pelan tapi pasti malah yakin akan kebohongan tersebut. So, sebelum berbohong mengenai sebuah keyakinan, pikirkan dulu, apakah Anda benar-benar ingin juga yakin akan kebohongan tersebut.